Kegiatan Manusia yang
Merusak Lingkungan
Manusia
dan lingkungan merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Sebagian besar
aktivitas manusia melibatkan lingkungan, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Hubungan atau interaksi antara manusia dengan lingkungan ini jika
dilakukan dengan tidak bertanggung jawab maka dapat dipastikan mengganggu
keseimbangan dan kelestarian alam.
Terganggunya
keseimbangan dan kelestarian alam akan berdampak pada kehidupan manusia.
Kegiatan-kegiatan manusia
yang dapat merusak lingkungan alam
- Pembangunan Perumahan yang tidak terencana
Tempat
tinggal merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Seiring bertambahnya
jumlah penduduk, kebutuhan akan tempat tinggal semakin meningkat. Akibatnya,
terjadi perubahan penggunaan lahan. Lahan pertanian yang mulanya luas, sedikit
demi sedikit berubah fungsi menjadi pemukiman.
- Penebangan
pohon dan pembakaran hutan
Penebangan
hutan liar akan mengurangi fungsi hutan sebagai penahan air. Akibatnya daya
dukung hutan menjadi berkurang. Hilangnya habitat dan makhluk hidup serta
musnahnya spesies hewan dan tumbuhan data terjadi akibat penebangan pohon
secara liar. Selain itu dapat menimbulkan masalah lain seperti tanah longsor,
erosi, banjir, kebakaran hutan dan menurunya kualitas udara.
- Penambangan pasir laut
Kegiatan
menambang pasir laut atau mengambil pasir laut dapat menyebabkan abrasi
(pengikisan pantai) sehingga akan merusak ekosistem laut. Kegiatan penambangan
pasir laut ini juga dapat menenggelamkan pulau terutama pulau-pulau kecil dan
juga mempengaruhi keseimbangan ekosistem ikan dan makhluk laut lainnya.
- Polusi
Polusi
adalah masuknya zat atau bahan-bahan berbahaya lainnya ke daam lingkungan pada
kadar membahayakan manusia. Polusi juga akan menyebabkan kualitas lingkungan
menurun sehingga membahayakan makhluk hidup yang ada di dalam lingkungan
tersebut. Zat-zat atau bahan-bahan yang menyebabkan terjadinya polusi dinamakan
polutan. (gambar polusi udara dari
pabrik)
Ø Polusi udara
Sumber
polutan penyebab polusi udara umumnya berasal dari sisa-sisa pembakaran bahan
bakar, seperti pembakaran batu bara di pabrik dan pembakaran BBM dari kendaraan
bermotor. Sumber lain polutan di udara antarai lain pembakaran lahan dan hutan.
Polusi udara yang tinggi dapat menyebabkan sesak napas, batuk, infeksi saluran
pernapasan dan berbagai penyakit mata.
Ø Polusi air
Polutan
penyebab polusi air dapat berasal dari limbah cair pabrik, limbah pertanian
(sisa pestisida), limbah rumah tangga
(plastic, air bekas cucian), sampah organic, sampah plastic, dan juga logam
berat
Ø Polusi tanah
Sampah
dapat juga menjadi polutan tanah, yaitu menyebabkan terjadinya polusi tanah.
Bahan-bahan yang sulit terurai oleh dekomposer seperti plastic, sterofoam,
kaca/serpihan kaca, logam, dan insektisida/ bahan kimia lainnya akan
mengakibatkan tanah menjadi tidak subur. Bahan-bahan tersebut akan menumpuk, terbenam
di dalam tanah dan sulit terurai (membutuhkan waktu terurai ribuan tahun).
Tanah yang banyak polutan seperti ini, akan berkurang porositasnya (porositas:
kemampuan tanah dalam menyerap air berkaitan dengan tingkat kepadatannya). Masuknya
insektisida/pestisida ke dalam tanah juga akan menyebabkan terbunuhnya makhluk
hidup lain yang berguna bagi manusia. Tanah yang tercemar logam berat juga akan
mengganggu organisme yang hidup di dalam tanah.
Cara melestarikan
lingkungan alam
- Menanam pohon (reboisasi)
- Terasering/ sengkedan
- Menggunakan produk daur ulang
- Melarang pembabatan hutan/
penebangan hutan
- Menerapkan sistem tebang pilih
- Membuat kebijakan
(peraturan/unang-undang) pro lingkungan
- Membuat hukum yang tegas
terhadap perusak lingkungan alam
- Reklamasi pantai
- Menaman bakau di pantai
- Mendirikan cagar alam dan suaka
margasatwa
- Melarang perburuan liar dan memberi sanksi tegas terhadap pelanggarnya
Usaha Pelestarian Makhluk
Hidup
Agar
tidak terjadi kerusakan bahkan kepunahan, maka pemerintah beserta instansi
terkait melakukan usahan untuk pencegahan supaya tidak terjadi
kerusakan/kepunahan, antara lain:
- Menetapkan Suakamargasatwa:
Tempat untuk melindungi hewan tertentu terutama hwan langka.
- Membuat Cagar Alam: Tempat
perlindungan dan pelestarian hewan, tumbuhan, tanah dan air.
- Membuat hutan lindung: Tempat
untuk melindungi air/daerah resapan air karena di hutan dengan tumbuhan
yang menutupinya jika terjadi hujan maka air akan tertahan dan diserap
tanah.
- Inseminasi Buatan: Inseminasi buatan
ini dilakukan pada hewan mamalia yang hampir punah karena jumlahnya di
alam bebas yang semakin sedikit. Inseminasi buatan harus dilakukan oleh
dokter hewan di suatu lembaga pelestarian (misalnya di kebun binatang)
- Kultur Jaringan:
Perkembangbiakan tumbuhan dengan cara memperbanyak sel tumbuhan (jaringan)
menjadi tumbuhan baru. Media tempat menumbuhkan sel tumbuh (jaringan)
dikenal dengan media agar-agar yang telah ditambahkan beberapa unsur hara
yang diperlukan tumbuhan.
- Berpartisipasi dalam pelestarian
makhluk hidup
Pelestarian
makhluk hidup bukan tanggung jawab pemerintah saja, namun kita semua sebagai
manusia dan makhluk ciptaan Tuhan harus ikut menjaga kelestarian alam. Banyak
cara yang bisa kita lakukan untuk ikut serta dalam melestarikan lingkungan dan
makhluk hidup. Hal paling mendasar yang bisa kita lakukan adalah dari
lingkungan di sekitar kita dengan membuang sampah sesuai jenisnya, mengurangi
penggunaan plastic juga mulai membawa botol minum sendiri. Pemeliharaan hewan
langka secara pribadi sangat tidak dianjurkan misal memelihara orang utan atau
memelihara harimau, binatang yang termasuk dalam kategori langka sebaiknya
diserahkan kepada lembaga yang bertugas menjaga kelestarian lingkungan seperti
kebun binatang. Usaha memperbanyak jenis hewan tertentu yang biasa kita gunakan
sebagai sumber makanan dapat kta lakukan, seperti beternak ayam atau sapi.
Kesadaran manusia akan pentingnya keseimbangan alam sangat diharapkan dalam
upaya melestarikan makhluk hidup. Perburuan liar yang dilakukan harus dihindari,
juga penjualan hewan-hewan langka harus kita hilangkan. Dengan demikian usaha
untuk melestarikan lingkungan akan dapat terwujud
Tidak ada komentar:
Posting Komentar