A.
Sultan Iskandar Muda (Kerajaan
Aceh - Islam)
·
Sultan Iskandar Muda adalah raja dari Kerajaan Aceh Darussalam yang
memerintah tahun 1607-1636. Pada masa pemerintahannya, Aceh Darussalam mencapai
puncak kejayaan. Aceh Darussalam menjadi pusat perdagangan yang ramai.
·
Sultan Iskandar Muda sangat menentang penjajahan. Ia menolah keinginan
Belanda untuk memonopoli atau menguasai perdagangan di wilayah Kerajaan Aceh
Darussalam.
B.
Sultan Hassanudin (Kerajaan
Gowa-Tallo - Islam)
·
Sultan Hasanuddin ialah raja
dari Kerajaan Islam Gowa-Tallo di Makassar, Sulawesi Selatan. Ia dijuluki ‘Ayam
Jantan dari Timur’ karena kegigihan dan keberaniannya melawan Belanda.
·
Ia membela kepentingan
kerajaan dan rakyatnya dengan gigih. Ia menegakkan kedaulatan dan memperluas
wilayah kerajaan.
·
Sultan Hasanuddin dikenal
arif dan bijaksana. Sultan Hasanuddin mempertimbangkan bahwa pertumpahan darah
di kalangan orang Makassar dan Bugis harus dihentikan. Beliau berusaha
menggabungkan kekuatan kerajaan kecil Indonesia timur melawan Belanda.
·
Karena perjuangan dan
jasanya, nama Sultan Hasanuddin diabadikan sebagai nama jalan dan universitas
di Sulawesi Selatan. Setelah wafat, Sultan Hasanuddin dimakamkan di kompleks
pemakaman raja Gowa di Sulawesi Selatan.
·
Kita belajar tentang
‘keberanian’ dan ‘kegigihan’ dalam melawan tindakan salah dan sewenang-wenang.
Perjuangan beliau layak diteladani dan diberi penghargaan. Berbagai peninggalan
Sultan Hasanuddin juga perlu terus dilestarikan sebagai pelajaran bagi generasi
berikutnya.
C.
Raja Balaputradewa (Kerajaan
Sriwijaya - Buddha)
·
Raja Balaputradewa adalah
pahlawan bagi rakyatnya karena berani dan pantang menyerah untuk rakyatnya
hidup aman dan sejahtera. Kerajaan Sriwijaya mencapai puncak kejayaan di bawah
pemimpinan Balaputradewa.
·
Semasa pemerintahannya,
Balaputradewa merupakan raja yang cakap dalam memerintah dan berhasil
menjadikan kerajaan Sriwijaya menjadi kerajaan yang besar. Berita berasal dari
tahun 683M dengan ditemukannya prasasti kedukan bukit di bukit segunting dekat
Palembang.
·
Pada akhir abad ke-8,
Kerajaan Sriwijaya telah berhasil menguasai seluruh jalur perdangangan di Asia
Tenggara, menjadi Kerajaan Laut terbesar di Asia Tenggara. Hal itu membuktikan
bahwa kehidupan sosial masyarakat tinggi dan mempengaruhi perkembangan kerajaan
Sriwijaya.
D.
Raja Purnawarman (Kerajaan
Tarumanegara - Hindu)
·
Raja Purnawarman memerintah
Kerajaan Tarumanegara pada tahun 395 M. Ia selalu berjuang untuk rakyatnya dan
membangun saluran air dan memberantas perompak.
·
Raja Purnawarman sangat
memperhatikan kesejahteraan rakyatnya. Ia memperbaiki aliran Sungai Gangga di
daerah Cirebon. Para petani senang karena ladang mereka mendapat air dari
aliran sungai sehingga subur.
·
Raja Purnawarman berani
memimpin Angkatan Laut Kerajaan Tarumanegara untuk memerangi bajak laut di
perairan Barat dan Utara kerajaan. Setelah membasmi perompak, keadaan menjadi
aman dan sejahtera.
·
Sebagai wujud kecintaan
rakyat Kerajaan Tarumanegara kepada Raja Purnawarman, telapak kakinya
diabadikan dalam bentuk prasasti yang dikenal sebagai Prasasti Ciaruteun.
E.
Gajah Mada (Kerajaan Majapahit
– Hindu)
·
Akhir masa Kerajaan
Hindu-Buddha, muncul tokoh yang membawa kejayaan Kerajaan Majapahit. Kerajaan
Majapahit dikenal sebagai salah satu kerajaan terbesar di Nusantara.
·
Gajah Mada adalah seorang
panglima perang dan tokoh yang sangat berpengaruh pada zaman kerajaan
Majapahit. Saat remaja, ia merupakan seorang pemuda yang mempunyai keahlian
bela diri yang sangat hebat serta berilmu tinggi. Pada usia 19 tahun, Gajah
Mada berhasil menyelamatkan rajanya, Prabu Jayanegara.
·
Akibat kecakapannya, ia diangkat
sebagai Patih Kahuripan kemudian Patih Kediri.
·
Patih Majapahit Aryo Tadah
menunjuk Gajah Mada untuk menggantikan dirinya. Gajah Mada menolak penunjukan
itu karena ingin membuktikan pengabdiannya menghentikan pemberontakan Keta dan
Sadeng. Gajah Mada akhirnya diangkat sebagai Patih Majapahit pada tahun 1334,
setelah menaklukkan Keta dan Sadeng.
·
Gajah Mada mengucapkan
Sumpah Palapa, yaitu janji bahwa ia tidak akan memakan buah palapa
(rempah-rempah) bila belum berhasil menguasai pulau-pulau di Nusantara.
·
Perjuangan Gajah Mada
mencapai puncaknya pada zaman pemerintahan Prabu Hayam Wuruk, Majapahit
mencapai keemasannya. Dari Kitab Negarakertagama dapat diketahui bahwa daerah
kekuasaan Majapahit hampir sama luasnya dengan wilayah Indonesia yang sekarang,
bahkan pengaruh Kerajaan Majapahit sampai ke negara tetangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar