Minggu, 08 November 2020

PERJUANGAN PAHLAWAN KERAJAAN HINDU, BUDDHA, DAN ISLAM

 

A.           Sultan Iskandar Muda (Kerajaan Aceh - Islam)



·      Sultan Iskandar Muda adalah raja dari Kerajaan Aceh Darussalam yang memerintah tahun 1607-1636. Pada masa pemerintahannya, Aceh Darussalam mencapai puncak kejayaan. Aceh Darussalam menjadi pusat perdagangan yang ramai.

·      Sultan Iskandar Muda sangat menentang penjajahan. Ia menolah keinginan Belanda untuk memonopoli atau menguasai perdagangan di wilayah Kerajaan Aceh Darussalam.

B.            Sultan Hassanudin (Kerajaan Gowa-Tallo - Islam)



·      Sultan Hasanuddin ialah raja dari Kerajaan Islam Gowa-Tallo di Makassar, Sulawesi Selatan. Ia dijuluki ‘Ayam Jantan dari Timur’ karena kegigihan dan keberaniannya melawan Belanda.

·      Ia membela kepentingan kerajaan dan rakyatnya dengan gigih. Ia menegakkan kedaulatan dan memperluas wilayah kerajaan.

·      Sultan Hasanuddin dikenal arif dan bijaksana. Sultan Hasanuddin mempertimbangkan bahwa pertumpahan darah di kalangan orang Makassar dan Bugis harus dihentikan. Beliau berusaha menggabungkan kekuatan kerajaan kecil Indonesia timur melawan Belanda.

·      Karena perjuangan dan jasanya, nama Sultan Hasanuddin diabadikan sebagai nama jalan dan universitas di Sulawesi Selatan. Setelah wafat, Sultan Hasanuddin dimakamkan di kompleks pemakaman raja Gowa di Sulawesi Selatan.

·      Kita belajar tentang ‘keberanian’ dan ‘kegigihan’ dalam melawan tindakan salah dan sewenang-wenang. Perjuangan beliau layak diteladani dan diberi penghargaan. Berbagai peninggalan Sultan Hasanuddin juga perlu terus dilestarikan sebagai pelajaran bagi generasi berikutnya.


C.           Raja Balaputradewa (Kerajaan Sriwijaya - Buddha)



·      Raja Balaputradewa adalah pahlawan bagi rakyatnya karena berani dan pantang menyerah untuk rakyatnya hidup aman dan sejahtera. Kerajaan Sriwijaya mencapai puncak kejayaan di bawah pemimpinan Balaputradewa.

·      Semasa pemerintahannya, Balaputradewa merupakan raja yang cakap dalam memerintah dan berhasil menjadikan kerajaan Sriwijaya menjadi kerajaan yang besar. Berita berasal dari tahun 683M dengan ditemukannya prasasti kedukan bukit di bukit segunting dekat Palembang.

·      Pada akhir abad ke-8, Kerajaan Sriwijaya telah berhasil menguasai seluruh jalur perdangangan di Asia Tenggara, menjadi Kerajaan Laut terbesar di Asia Tenggara. Hal itu membuktikan bahwa kehidupan sosial masyarakat tinggi dan mempengaruhi perkembangan kerajaan Sriwijaya.


D.           Raja Purnawarman (Kerajaan Tarumanegara - Hindu)



·      Raja Purnawarman memerintah Kerajaan Tarumanegara pada tahun 395 M. Ia selalu berjuang untuk rakyatnya dan membangun saluran air dan memberantas perompak.

·      Raja Purnawarman sangat memperhatikan kesejahteraan rakyatnya. Ia memperbaiki aliran Sungai Gangga di daerah Cirebon. Para petani senang karena ladang mereka mendapat air dari aliran sungai sehingga subur.

·      Raja Purnawarman berani memimpin Angkatan Laut Kerajaan Tarumanegara untuk memerangi bajak laut di perairan Barat dan Utara kerajaan. Setelah membasmi perompak, keadaan menjadi aman dan sejahtera.

·      Sebagai wujud kecintaan rakyat Kerajaan Tarumanegara kepada Raja Purnawarman, telapak kakinya diabadikan dalam bentuk prasasti yang dikenal sebagai Prasasti Ciaruteun.


E.            Gajah Mada (Kerajaan Majapahit – Hindu)



·      Akhir masa Kerajaan Hindu-Buddha, muncul tokoh yang membawa kejayaan Kerajaan Majapahit. Kerajaan Majapahit dikenal sebagai salah satu kerajaan terbesar di Nusantara.

·      Gajah Mada adalah seorang panglima perang dan tokoh yang sangat berpengaruh pada zaman kerajaan Majapahit. Saat remaja, ia merupakan seorang pemuda yang mempunyai keahlian bela diri yang sangat hebat serta berilmu tinggi. Pada usia 19 tahun, Gajah Mada berhasil menyelamatkan rajanya, Prabu Jayanegara.

·      Akibat kecakapannya, ia diangkat sebagai Patih Kahuripan kemudian Patih Kediri.

·      Patih Majapahit Aryo Tadah menunjuk Gajah Mada untuk menggantikan dirinya. Gajah Mada menolak penunjukan itu karena ingin membuktikan pengabdiannya menghentikan pemberontakan Keta dan Sadeng. Gajah Mada akhirnya diangkat sebagai Patih Majapahit pada tahun 1334, setelah menaklukkan Keta dan Sadeng.

·      Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa, yaitu janji bahwa ia tidak akan memakan buah palapa (rempah-rempah) bila belum berhasil menguasai pulau-pulau di Nusantara.

·      Perjuangan Gajah Mada mencapai puncaknya pada zaman pemerintahan Prabu Hayam Wuruk, Majapahit mencapai keemasannya. Dari Kitab Negarakertagama dapat diketahui bahwa daerah kekuasaan Majapahit hampir sama luasnya dengan wilayah Indonesia yang sekarang, bahkan pengaruh Kerajaan Majapahit sampai ke negara tetangga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar